Makassar, KKLR.ORG – Kisah hidup dan perjuangan pahlawan nasional perempuan asal Tana Luwu Opu Daeng Risadju yang namanya dilestarikan sebagai nama jalan di Makassar, bakal diangkat ke layar lebar.
Hal itu terungkap dalam audiensi tim penggagas ke Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan Ir Hasbi Syamsu Ali, Kamis, 16 Mei 2024.
Tim yang terdiri atas Nasrun Hamzah, Sharma Hadeyang, Nuraeni Nawir, Hj. Kurnia dan H. Hardi Sunusi melakukan ‘Mappesabbi’ ke Ketua paguyuban warga Luwu Raya di Sulawesi Selatan tersebut.
Dalam keterangannya, Sharma Hadeyang mengatakan bahwa Mappesabbi ke Ketua KKLR Sulsel merupakan bentuk nilai saling menghargai sebagai sesama Wija To Luwu.
“Sebagai paguyuban warga dari Tana Luwu, kami datang meminta dukungan KKLR atas niatan untuk mewujudkan ide membuat film perjuangan Opu Daeng Risadju,” kata Sharma.
Penggagas Sekolah Budaya Luwu itu menjelaskan, film layar lebar Opu Daeng Risadju ditargetkan mulai tayang pada awal tahun 2025 mendatang.
“(Makanya) kita bekerja mulai dari sekarang. Targetnya sudah bisa mulai tayang pada momentum Hari Perlawanan Rakyat Luwu tahun 2025 nanti,” jelas Sharma.
Diungkapkannya, alasan mengangkat kisah Opu Daeng Risadju ke film layar lebar selain karena merupakan tokoh pejuang perintis kemerdekaan, Opu Daeng Risadju juga berperan penting dalam mempertahankan emerdekaan Republik Indonesia bersama Datu Luwu Andi Djemma.
“Ia juga tokoh perempuan yang memiliki nilai perjuangan yang sungguh luar biasa bagi tegaknya NKRI sekaligus sebagai perempuan pertama yang ditawan Belanda karena alasan politis. Ia pernah menjadi Ketua Partai Sarekat Islam Indonesia Cabang Kota Palopo tahun 1930,” bebernya.
Sementara itu Ketua BPW KKLR Sulsel Ir Hasbi Syamsu Ali menyambut baik rencana tim penggagas film layar lebar Opu Daeng Risadju.
“Ini sungguh niatan yang baik. Kita mau mengangkat sejarah dan nilai-nilai dalam perjuangan Opu Daeng Risadju, pahlawan nasional perempuan dari Tana Luwu,” kata Hasbi.
Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi hal ini sebagai bagian dari upaya melestarikan sejarah Tana Luwu dan para leluhurnya yang telah berjuang dengan patriotisme yang tinggi.
“Hal ini tentu harus didukung oleh semua pihak. Kita berharap semoga semua proses persiapan bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti sampai nantinya bisa tayang, di bioskop,” ujar alumni Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) tersebut. (*)