Malili, KKLR.ORG – Open Donasi untuk korban bencana banjir yang dibuka oleh Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 4 Mei 2024 lalu, akhirnya ditutup secara resmi.
Hal itu dikatakan Ketua BPW KKLR Sulsel Ir Hasbi Syamsu Ali dalam sebuah agenda di Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sabtu (25/05/2024) petang.
“Alhamdulillah, KKLR Sulsel telah merampungkan pendistribusian bantuan dari para donatur kepada warga korban banjir, baik di Kabupaten Luwu maupun di Luwu Utara. Jadi per hari ini open donasi kita tutup secara resmi,” kata Hasbi.
Ini juga merespon kegiatan terakhir KKLR Sulsel Peduli berupa penyaluran 1 ton beras untuk warga terdampak banjir di Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara pada hari yang sama.
Berdasarkan laporan KKLR Sulsel Peduli pada laman www.sulsel.kklr.org/peduli, diketahui jumlah donasi yang terkumpul mencapai Rp.64.965.000.
Selain berasal dari perorangan, beberapa diantara donasi tersebut bersumber dari lembaga kemahasiswaan, seperti HMTL dan HMS Fakultas Teknik Unhas maupun FORMAHAN dari Fakultas Hukum Unhas.
“Atas nama KKLR Sulsel, kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari para donatur hingga ke tim yang turun langsung ke lapangan. Semoga semua yang kita lakukan ini bernilai ibadah. Amiin,” ucap Hasbi.
Menurutnya, program KKLR Sulsel Peduli telah membuka mata publik bahwa bencana banjir bukan hanya terjadi di Luwu saja, tetapi juga di Luwu Utara.
“Kita akhirnya tahu, bahwa ternyata banjir bukan hanya di Luwu saja. Di Luwu Utara, rumah dan kebun warga terendam banjir sudah berbulan-bulan. Ternyata daerah kita di Luwu Raya sebenarnya sangat rentan bencana terutama banjir dan longsor,” ungkap Hasbi.
Karenanya, Hasbi berharap segera ada solusi konkrit dari semua pihak terkait untuk meringankan beban warga terdampak bencana baik di Luwu maupun Luwu Utara.
“Iya, harus segera ada solusi konkrit untuk bencana ini. Semua pihak perlu duduk bersama mencari solusi komprehensif agar (bencana) tidak lagi terulang, minimal dampaknya bisa diantisipasi di masa mendatang,” jelasnya.
Distribusi Bertahap
Sementara itu Sekretaris BPW KKLR Sulsel Asri Tadda mengatakan, distribusi bantuan kepada korban banjir dilakukan dalam beberapa tahapan.
“Secara keseluruhan, ada enam kali tim KKLR Sulsel turun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan, mulai dari bahan makanan, alat berat, paket makanan jadi berupa nasi kotak, dan beras sebanyak tiga ton,” kata Asri.
Asri bilang, bantuan untuk korban banjir tidak hanya disalurkan kepada warga di Kabupaten Luwu saja, tetapi juga hingga ke Kabupaten Luwu Utara.
“Dalam perkembangannya, ternyata kita dapat informasi bahwa di Luwu Utara banjir juga cukup parah. Jadi dengan pertimbangan itu, maka bantuan juga kita alokasikan ke sana (Luwu Utara),” ucapnya.
Dikatakan Asri, bantuan dari program KKLR Sulsel Peduli tentu tidak bisa menuntaskan masalah yang ada. “Tapi minimal bisa sedikit membantu warga terdampak, sekaligus kami tuntaskan amanah dari para donatur,” ujarnya.
Beras Terakhir
Sebagai giat terakhir, tim KKLR Sulsel Peduli membawa bantuan berupa 1 ton beras di Desa Pombakka Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara, Sabtu (25/04/2024).
Desa Pombakka merupakan salah satu daerah yang sudah berbulan-bulan terendam banjir akibat luapan sungai Rongkong.
Tim KKLR Sulsel Peduli dipimpin oleh Bendahara BPW KKLR Sulsel Baharman Supri. Bantuan beras diserahkan kepada Kepala Desa Pombakka Akhiruddin.
“Alhamdulillah, beras 1 ton sudah kita antar langsung di kediaman Kepala Desa Pombakka, diterima langsung oleh Pak Desa dibantu oleh sejumlah warga,” kata Baharman melalui keterangan tertulis kepada media.
Dikatakan Baharman, selanjutnya distribusi beras kepada warga terdampak banjir akan dilakukan oleh pihak Pemerintah Desa Pombakka.
“Pihak Desa yang akan bagikan kepada warga, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing kepala keluarga,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Pombakka Akhiruddin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dari KKLR Sulsel.
“Atas nama warga Desa Pombakka, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada KKLR Sulsel atas bantuan beras yang diberikan,” ucap Akhiruddin.
Diungkapkan Akhiruddin, jumlah warga desanya yang terdampak langsung oleh banjir mencapai 292 Kepala Keluarga (KK).
“(Sebenarnya) 347 KK warga Pombakka kena dampak banjir ini, tapi yang terdampak secara langsung ada 292 KK,” beber dia.
Sebelumnya, pada Selasa (14/05/2024) lalu, KKLR Sulsel telah menyalurkan 1 ton beras di wilayah Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan yang juga terendam banjir selama beberapa pekan.[*]