Oleh: Iin Kurnia
Di bawah langit biru yang menghampar luas
Di tanah Anugerah Tuhan yang kaya ini
Mengalir kisah perlawanan yang gagah berani
Tempat Wija To Luwu berpijak dan bernafas
23 Januari dini hari, menguak lembaran perjuangan
Masjid ternoda, kitab suci diluluh-lantakkan
Murka menggelora di dada tiap insan
Ultimatum melawan tirani dilayangkan, menolak penindasan
Di setiap sudut bukit-bukit hijau yang membentang
Dari lamasi hingga latimojong
Ratusan pemuda bergerak dalam keberanian
Menorehkan sejarah di kanvas peradaban
Di atas Tana Luwu, perjuangan membara
Hingga akhirnya sejarah mencatatkan nama
Andi Djemma, sang Datu terhormat
Bersama rakyat, teguh memegang amanat
Kasih terikat dalam harmoni jiwa
Berdiri sekata serta duduk setara
Wija To Luwu bersila bersama
Mengangkat saudara dari nestapa
Januari bersejarah di bumi Sawerigading
Terus menggerakkan, bukan hanya mengenang
Membangun Tana Luwu yang lebih maju dan sejahtera
Tana Luwu, Wanua Mappatuo Na Ewai Alena.
Iin Kurnia, mahasiswi Universitas Hasanuddin semester 4. Lahir dan dibesarkan di Luwu Timur pada 6 Februari 2005. Ketertarikan terhadap puisi mulai dirasakan sejak duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, dan berbagai lomba baca puisi telah diikuti. Ia pernah mewakili SMAN 7 Luwu Timur dalam final lomba baca puisi tingkat Provinsi se-Sulawesi Selatan.