MAKASSAR – Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulsel, Ir Hasbi Syamsu Ali, MM, mengajak seluruh anggota Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Seruan ini disampaikan dalam sambutannya pada acara Halalbihalal Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Suli-Suli Barat yang digelar di Baruga Lappo Ase, Jalan AP Pettarani Makassar, Sabtu (26/4/2025).
Hasbi Syamsu Ali menyampaikan bahwa paguyuban seperti KKL yang saat ini sudah menjadi KKLR, memiliki karakter yang terbuka dan inklusif, dengan anggota yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat.
Ia mengungkapkan bahwa paguyuban tersebut bersifat sukarela, bergantung pada partisipasi dan kontribusi anggota, dan tidak memiliki anggaran tetap.
“Paguyuban ini memang tidak seperti organisasi lain yang memiliki anggaran tetap seperti APBN atau APBD. Sifatnya lebih kepada partisipasi dari mereka yang memiliki kelebihan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hasbi juga menegaskan pentingnya menjaga tagline dari paguyuban, yakni rumah bersama untuk menjaga persatuan.
Menurutnya, walaupun paguyuban ini tidak memiliki struktur organisasi yang baku, prinsip persatuan dan kekeluargaan harus tetap dijaga.
“Paguyuban ini seharusnya tetap membawa nama besar KKLR. Kita harus menjaga kerukunan yang ada, meskipun kita berasal dari daerah yang berbeda tetapi tetap dalam satu kesatuan sebagai Luwu Raya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasbi menyarankan agar setiap pertemuan atau kegiatan dalam paguyuban ini diselenggarakan dengan aklamasi, atau kesepakatan bersama, tanpa adanya perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan pendapat atau persaingan.
Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari paguyuban adalah untuk bersatu, bukan untuk bersaing. “Aklamasi harus menjadi prinsip kita di paguyuban. Kita ingin bersatu, bukan terpecah belah,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Hasbi juga menyinggung mengenai perjuangan dan sasaran yang sedang dijalankan untuk kemajuan Luwu Raya. Ia berharap, seiring berjalannya waktu, provinsi dan kabupaten di wilayah Luwu dapat terus berkembang dan semakin maju.
“Ini adalah perjuangan kita bersama, untuk kemajuan Luwu Raya. Meskipun terkadang ada perbedaan, kita harus memahami bahwa tujuan kita sama,” kata Hasbi.
Selain itu, Hasbi juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan antara daerah-daerah di Luwu, baik Luwu Timur, Luwu Utara, maupun Suli. Ia menekankan bahwa meskipun ada pembagian administratif, semua bagian dari Luwu tetap satu rumpun.
“Kita ini semua berasal dari satu kabupaten, yakni Luwu. Terlepas dari administrasi, kita tetap harus menyebut diri kita sebagai orang Luwu,” tegasnya.
Dalam acara Halalbihalal ini, Hasbi berharap agar semangat kekeluargaan terus hidup dan berkembang, baik di dalam Kerukunan Keluarga Luwu maupun dalam konteks yang lebih luas, yakni di Luwu Raya.
“Kita harus menjaga persatuan, baik di Suli, Suli Barat, dan seluruh wilayah Luwu. Kita ini satu keluarga besar Kerukunan Keluarga Luwu Raya, dan kita harus menjaga keharmonisan ini,” tutupnya.
Acara Halalbihalal ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, pengurus KKLR, serta warga Luwu yang ada di Makassar. Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat persatuan dan kekeluargaan sesama diaspora Wija to Luwu. (*)